Senin, 02 November 2015

Perusahaan multinasional




PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MULTINASIONAL COMPANY)

MAKALAH

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH EKONOMI INTERNASIONAL

DOSEN PEMBIMBING : YUDHA PRAJA SE,M.Si

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

MOHAMMAD JONI                       (201213152)

BAIHAQI HELMI                            (201313066)

HOLIDIL WIDAT                             (201313092)

NINGSIH                                           (201313321)

RIENDY AULIA K.                          (201313323)

MAULANA VERGA YUNIKA        (201313244)

 

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ABDURACHMAN SALEH SITUBONDO

2015

 

KATA PENGANTAR
Puji  syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT,yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, dan tak lupa salawat beriring salam kita hanturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah Bimbingan Konseling ini tepat waktu.
Makalah dengan judul “PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MULTINASIONAL COMPANY)” ini kami susun untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Ekonomi Internasional yang diberikan oleh Bapak YUDHA PRAJA SE,M.Si
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak YUDHA PRAJA SE,M.Si selaku dosen mata kuliah Ekonomi Internasional dan terima kasih kepada anggota kelompok 5, serta pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini,dengan kerendahan hati,kami memohon maaf. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca sekalian.


Situbondo, 07 November 2015
Tim Penyusun,



   Kelompok 5

 







BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Perusahaan Multinasional atau Multinational Corporation (MNC) merupakan faktor utama dalam bisnis internasional. Jenis perusahaan ini pada saat sekarang memegang peranan yang penting untuk transaksi internasional. Perdagangan internasional seperti impor dan ekspor merupakan tahap awal dari operasi internasional perusahaan. Pola operasi internasional meliputi; usaha patungan, penanaman modal asing dan sistem lisensi. Subjek dalam perdagangan internasional secara tegas sangat memperhitungkan peran pemerintah yang besar dalm hubungan dengan MNC serta perusahaan lainnya dalam bisnis internasional.
Karena begitu banyaknya karakteristik Multinational Company (MNC) maka sangat sukar untuk memberi  definisi yang dapat mencangkup semua kriteria sehingga suatu perusahaan dapat dengan pasti disebut MNC. Beberapa definisi menyebutkan criteria kualitatif yang harus dipenuhi sehingga perusahaan tersebut digolongkan sebagai MNC, seperti misalnya apakah perusahaan itu beroperasi dan mengendalikan semua aktivitas yang mendatangkan pendapatan dibeberapa negara. Sedangkan yang lain memberi definisi lebih pragmatic seperti misalnya jumlah negara dimana perusahaan itu beroperasi atau total assets atau penjualan yang dilakukan oleh cabangnya di negara lain. Untuk lebih sederhananya  baiklah MNC kita beri definisi saja sebagai perusahaan yang kegiatan bisnisnya bersifat internasional dan lokasi produksinya terletak di beberapa negara. Cabang di luar negri tidak hanya dimiliki oleh perusahaan induk, tetapi juga operasi/kegiatan cabang tersebut dikontrol dan diawasi oleh perusahaan induk.

1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Perusahaan Multinational (Multinational Company)?
2.      Bagaimana sifat MNC?
3.      Faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan MNC?
4.      Apa saja kekuatan  bersaing MNC?
5.      Bagaimana efek global MNC?
6.      Apa saja manfaat dari MNC?


1.3 Tujuan
1.      Mengetahui tentang Perusahaan Multinational (Multinational Company).
2.      Mengetahui sifat MNC.
3.      Mengetahui faktor yang mempengaruhi keputusan MNC.
4.      Mengetahui kekuatan bersaing MNC.
5.      Mengetahui efek global MNC.
6.      Mengetahui manfaat MNC.


BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perusahaan Multinasional (Multinational Company)
Perusahaan multinasional atau PMN adalah perusahaan yang berusaha di banyak negara; perusahaan ini biasanya sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki kantor-kantor, pabrik atau kantor cabang di banyak negara. Mereka biasanya memiliki sebuah kantor pusat di mana mereka mengkoordinasi manajemen global.
Multinational Company Adalah perusahaan yang kegiatan bisnisnya bersifat internasional dan lokasi produksinya terletak di beberapa negara. Cabang di luar negri tidak hanya dimiiki oleh perusahaan induk tetapi juga operasi kegiatan cabang tersebut dikontrol dan diawasi oleh perusahaan induk.

2.2 Sifat MNC
Karakter MNC sangat bervariasi tergantung dari cara pendirian cabang di luar negeri, pola pendidikan dan tujuan operasi di luar negeri.  Pendirian cabang di luar negeri biasanya dilakukan dengan investasi langsung, yaitu dengan cara mendirikan perusahaan baru, ekspansi atau membeli perusahaan di luar negeri.
Pengaturan pemilikkan dua cabang di luar negeri bervariasi antara MNC yang satu dengan yang lain, dengan pertimbangan perusahaan induk mungkin menghendaki kepemilikkan kurang dari 50% modalnya, namun yang banyak dilakukan adalah melalui patungan (joint venture).

2.3 Faktor yang mempengaruhi keputusan MNC
Untuk mudahnya kita anggap tujuan investasi di luar negri adalah mencari keuntungan maksimum dan penjualan maksimum. Dalam kaitanya dengan penjualan maksimum ,mendirikan cabang di luar negri dapat memperoleh eberapa manfaat, antara lain:
a.       Apabila perusahaan tersebut telah melayani pasar luar negri melalui ekspor, mugkin diperlukan hubungan yang lebih dekat dengan langganan untuk mengetahui hubungan dan selera konsumen. Disamping itu cabang di luar negri dapat merupakan basis untuk memberikan pelayanan kepada konsumen.
b.      Ekspor ke luar negri sering dihambat oleh kebijaksanaa tarif negara lain. Dengan mendirikan cabang di luar negri yang dapat mendirikan cabang di negara tersebut maka masalah hambatan tersebut dapat teratasi. Masalah lain yang terkait dengan ini adalah pengaruh perubahan kurs mata uang. Apabila nilai mata uang negara asal perusahaan mengalami apresiasi maka harga barang ekspornya akan naik, sehingga dapat menurunkan volume ekspornya. Masalah ini juga terseleseikn dengan adanya pembuatan cabang di luar negri. Apabila tujuan pendirian cabang di luar negri itu untuk mencapai keuntungan maksimum maka pertimbangan efisiensi biaya di berbagai negara menjadi pertimbangan utama. Banyak MNC tertarik untuk melakukan ekspansi ke negara yang upah buruhnya rendah, biasanya merupakan negara berkembang, terutama apakah produk yang dihasilkan tersebut sifatnya padat tenaga kerja. Spek tenaga kerja lain yang sering menjadi daya tarik MNC adalah kerajinan serta tidak seringnya terjadi pemogokan. Faktor biaya lain yang kerapkali dipertimbangkan adalah biaya transpor. Dengan membuka cabang biaya transpor dapat ditekan. Disamping itu pajak yang relatif rendah merupakan daya tarik bagi MNC.

Faktor Non-Ekonomi
Di samping faktor ekonomi yang mempengaruhi keputusan MNC untuk ekspansi, faktor sosial dan politik di negara yang dituju perlu diperhatikan. Sikap pemerintah kepada perusahaan asing perlu dipelajari. Negara penerima MNC sering mengadakan peraturan terhadap perusahaan asing. Aturan ini biasanya berupa pembatasan keuntunagn yang dapat dikirim ke perusahaan induk atau pengaturan mengenai keharusan menggunakan sebagian tenaga kerja dan bahan yang berasal dari negara penerima MNC. Jelas bahwa peraturan ini dapat menghambat perkembangan MNC. Oleh karena itu MNC terlebih dahulu mempelajari pengalaman sejarah kebijaksanaan negara penerima terhadap perusahaan asing sebelum perusahaan MNC tersebut melakukan ekspansi kesana. Hal yang tak kalah pentingnya adalah keadaaan politik negara penerima. Keadaan politik yang tidak stabil akan sangat mengganggu kegiatan MNC di negara itu.

2.4 Kekuatan bersaing MNC
Sumber kekuatan bersaing MNC dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.       MNC dipandang sebagai perusahaan yang superior. Sifat transaksi internasional yang dilakukan adalah barangnya relatif sophisticated, sangat bervariasi, kompleks, penggunaan teknologi canggih dan dilakukan oleh beberapa perusahaan besar saja. Dalam keadaan demikian ini transaksi antar perusahaan dalam satu MNC (intrafirm) mungkin lebih efisien dibanding kontrak antar-pembeli dan penjual yang independent. Keuntungan inilah yang sering dikenal dengan nama “institusional comparative advantage” dari MNC.
b.      MNC dipandang memiliki kekuatan monopoli yang diperoleh karena penggunaan teknologi melalui riset dan pengembangan. MNC dapat menyerap pengetahuan atau informasi dari dalam maupun luar negri tentang produk, proses produksi, marketing maupun manajemen.
c.       MNC kadang disebut sebagai “perusahaan informasi” , yakni mengorganisir dan secara sistematis mengumpulkan informasi tentang perkembangan pasar, biaya dan teknologi melalui cabang-cabangnya di luar negri. Informasi ini secara terus menerus disebarkan ke semua cabang untuk dievaluasi dan diimplementasikan.
d.      MNC biasanya dapat menikmati adanya skala yang ekonomis misalnya dengan cara melalui pemusatan seluruh mesin produksi pada suatu bagian tertentu dari proses produksi.
e.       MNC juga memperoleh manfaat dari besarnya jaringan keuangan internasional. Ukuran serta tersebarnya letak geografis perusahaan memudahkan MNC mencari sumber dana internasional.
f.       MNC sering mempunyai monopoli pemasaran baik melaluiintegrasi horisontal maupun vertikal dan tidak jarang mereka melakukan perang hargaatau subsidi untuk merebut pasar.
g.      MNC sering dapat menghindar dari kebijaksanaan tarif atau quota yang diambil oleh negara lain. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memindahkan produksi ke negara yang menggunakan proteksi tersebut atau dengan melakukan transfer pricing dengan cabang di luar negri, yakni dengan menggunakan teknik pembuatan faktur sehingga keuntungan dapat ditransfer tanpa bisa terdeteksi.

2.5 Efek Global MNC
MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antar negara. Jumlah total investor dunia mungkin dapat naik dengan munculnya MNC apabila naiknya investasi di cabang luar negri tidak mengakibatkan turunnya investasi di negara asal. Umumnya menyimpulkan bahwa investasi di luar negri ini sebagai suplemen investasi di negara itu. Sebaliknya ada pula yang berkesimpulan bahwa investasi MNC tersebut menggeser pembentukan modal di negara yang didatangi. Oleh karena itu efek neto-nya terhadap investasi global masih dipertanyakan.
MNC dapat menimbulkan alokasi efisiensi produksi antar negara. Dalam kaitanya dengan ini ada dua macam efisiensi yakni efisiensi alokasi dan efisiensi operasi. Yang Pertama, efisiensi alokasi dapat dijelaskan sebagai berikut: proses produksi MNC dipecah-pecah menjadi proses yang relatif kecil diletakan di beberapa negara dengan dasar haraga faktor produksi, perbedaan biaya angkut dan kebijaksanaan proteksi. Dengan dukungan informasi yang komplit, dan proses pengambilan keputusan yang tepat maka proses produksi yang dijalankan akan lebih baik dan efisien sehingga dapat mendorong adanya spesialisasi antarnegara.
Sebagai tambahan, MNC mungkin dapat menaikan efisiensi. Pertama, hal ini dapat timbul karena adanya persaingan. Dengan masuknya cabang MNC di suatu negara akan mendorong persaingan dengan perusahaan lokal sehingga efisiensi cenderung meningkat dan mengurangi monopoli. Namun tidak jarang MNc melakukan kebijaksanaan harga yang rendah untuk mematikan saingan sehingga dapat mengarah ke monopoli. Lagi pula MNC mungkin dapat mempengaruhi pemerintah sehingga mendapatkan perlakuan khusus dalam pemasaran produknya. Aspek kedua dalam kaitanya dengan persaingn adalah skala perusahaan ekonomis yang timbul karena semakin besarnya perusahaan atau karena sentralisasi satu kegiatan untuk seluruh cabang, misal riset dan pengembangan, pengelolaan valuta asing atau perencanaan perusahaan.
Meskipun MNC dapat mendorong efisiensi, namun kegiatan mereka dapat menimbulkan dampak negatif. Pertama, seperti telah dijelaskan diatas bahwa MNC justru dapat menimbulkan monopoli sehingga alokasi sumber daya kurang optimal. Kekuatan pasar MNC mungkin dapat merupakan alat menghambat pesaingnya yang tidak memiliki keunggulan dalam pasar input, produk ataupun keuangan. Ketiga, MNC kadangkala dapat mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah negara induknya ataupun negara tempat lokasi baru. Keempat, dari aspek global, karena MNC itu lebih fleksibel maka mereka sering dapat menimbulkan adanya biaya eksternal bagi perekonomian dunia misalnya, MNC dapat dengan mudah memindahkan pabrik yang menimbiulkan polusi dari negara asal ke negara yang kurang ketat aturan tentang polusi. Apabila dampak lingkungan ini merembet ke negara lain maka dunia secara keseluruhan akan menderita kenaikan biaya sosial.
Akhirnya, dapat dikatakan bahwa MNC dapat mempunyai dampak positif maupun dampak negatif terhadap kesejahteraan secara global. Dengan kapasitasnya untuk dapat memobilisasi sumber daya dan fleksibilitas yang dimiliki maka MNC tidak hany dapat menaikan efisiensi alokasi dan operasi saja tetapi dapat juga mendorong investasi dan perubahan teknologi. Namun demikian MNC dapat berdampak negatif. Apakah dampak positif itu sama besarnya dengan dampak negatif masih belum pasti.

2.6 Manfaat MNC
Manfaat MNC bagi Negara Induk
            Dalam kerangka analisa general equilibrium, manfaat kegiatan MNC di luar negeri adalah dalam bentuk kenaikan pendapatan ataupun risiko yang lebih kecil dari pemilik faktor produksi. Pendapatan ini dapat berbentuk kenaikan : divenden bagi pemilik saham, gaji bagi pimpinan serta upah bagi karyawan. Menurut prediksi teori klasik tentang perdagangan internasional, faktor produksi yang melimpah di nega induk akan memperoleh manfaat sedang faktor produksi yang jarang akan rugi. Namun secara keseluruhan manfaatnya akan lebih besar dari kerugiannya.
            Manfaat lain adalah dapat diperolehnya produk dengan harga yang lebih murah yang di hasilkan di negara lain yang biaya produksinya lebih rendah. Biasanya MNC mengalihkan sebagian kegiatannya di luar negeri untuk memperoleh biaya yang lebih murah. Untuk perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan manfaat ini jelas Nampak. Produksi di negara lain di mana terdapat tambang tersebut akan jauh lebih murah.
Manfaat bagi Negara penerima
Keuntungan potensial kehadiran MNC mencangkup : pembentukan modal, menaikkan pendapatan dan kesempatan kerja, transfer teknologi serta memperbaiki posisi neraca pembayaran.
Dalam kaitannya dengan pembentukan modal, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah benar kehadiran MNC dapat menambah stock modal nasional. Apabila pengusaha lokal dapat terdorong untuk melakukan investasi maka akan terjadi penambahan stock modal nasional, jika tidak maka akan terjadi stock modal ini semuanya berasal dari MNC.
Efek kehadiran MNC terhadap neraca pembayaran itu juga masih menjadi perdebatan. Keuntungan atau kerugiannya sangat tergantung aliran modal masuk, impor barang modal serta bahan baku, dan pengiriman kembali ke negara induk keuntungan yang di peroleh.
Seperti halnya efek terhadap pendapatan dan kesempatan kerja kehadiran MNC tidak hanya menaikan pendapatan dan menambah kesempatan kerja, tetapi juga dapat menyelenggarakan training sehingga dengan demikian dapat mempertinggi keahlian/skill tenaja kerja.
Efek yang nyata Nampak adalah adanya transfer teknologi. Paling tidak dalam jangka pendek, teknologi yang dibawa MNC dapat menaikan kualitas produk serta mendorong peningkatan efisiensi di negara penerima. Di dalam jangka panjang mungkin negara penerima dapat mempunyai kesempatan untuk merubah struktur perekonomiannya meskipun nantinya MNC telah pergi.






DAFTAR PUSTAKA
Nopirin. 1997. Ekonomi Internasional. Yogyakarta: BPFE.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar