Senin, 27 Oktober 2014

Kajian ips sd



REVIEW
Unit 2 Konsep Dasar Ilmu-ilmu Sosial
Unit 3 Konten Ips
Di ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah “ Kajian IPS SD

Di susun oleh :
Friska Dwi Nur Hidayati
201310238


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ABDURACHMAN SALEH SITUBONDO
2014

Unit 2  Konsep Dasar Ilmu-Ilmu Sosial
Subunit 1  Konsep dasar geografi dan sejarah
A. Geografi
Manusia sejak lahir sampai akhir hayat tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh alam lingkungannya, mulai dari udara yang dihirup, air yang diminum, bahan pangan yang dimakan, sampai dengan tempat berlindung dari cuaca buruk dan binatang liar, diperoleh manusia dari alam.
Geografi itu dari kata geo berarti bumi, dan graphein berarti tulisan atau lukisan. Oleh karena itu secara harafiah, geografi itu berarti lukisan tentang bumi.
Geografi itu berhubungan erat dengan pengalaman nyata tiap orang sehari-hari.   Hal- hal yang dialami dan dipelajari oleh kita dalam perjalanan dari satu tempat ke tempat lain. Geografi itu tidak hanya terbatas pada apa yang terlihat dari luar, melainkan juga meliputi sebab-akibat yang nampak pada kenyataan itu demikian adanya.
Geosfer yaitu permukaan bumi yang merupakan bagian dari bumi terdiri atas atmosfer(lapisan udara), litosfer(lapisan batuan, kulit bumi), hidrosfer (lapisan air,perairan), dan biosfer(lapisan kehidupan).
B. Sejarah
Sejarah sesungguhnya melekat pada tiap benda, tiap diri dan tiap fenomena tersebut memiliki riwayat, asal-usul yang menyangkut proses, peristiwa dan waktu. Apa yang ada di alam raya ini memiliki sejarah masing-masing, atau ada riwayat asal-usulnya.
Konsep-konsep dasar sejarah :
  1. 1.      Waktu
  2. 2.      Dokumen
  3. 3.      Alur peristiwa
  4. 4.      Kronologi
  5. 5.      Peta
  6. 6.      Tahap-tahap peradaban
  7. 7.      Ruang
  8. 8.      Evolusi
  9. 9.      Revolusi

Subunit 2 Konsep dasar Antropologi, Sosiologi, dan Psikologi Sosial
A. Antropologi
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia dengan proses sosial dan kebudayaannya.
Konsp-konsep dasar antropologi :
  1. 1.      Kebudayaan
  2. 2.      Tradisi
  3. 3.      Pengetahuan
  4. 4.      Ilmu
  5. 5.      Teknologi
  6. 6.      Norma
  7. 7.      Lembaga
  8. 8.      Seni
  9. 9.      Bahasa
  10. 10.  Lambang

B. Sosiologi
Sosiologi yaitu mempelajari manusia dalam konteks social yang melakukan interaksi sesamanya.
Konsep-konsep Sosiologi :
  1. 1.      Interaksi sosial
  2. 2.      Sosialisasi
  3. 3.      Kelompok sosial
  4. 4.      Perlapisan sosial
  5. 5.      Proses sosial
  6. 6.      Perubahan sosial
  7. 7.      Mobilisasi sosial
  8. 8.      Modernisasi
  9. 9.      Patologi sosial

Interaksi social bisa terjadi dimana saja,antara seseorang dengan yang lainnya terjadi dalam kelompok atau keluarga, teman sepermainan atau tetangga.
Proses social yaitu proses perkembangan manusia cepat atau lambat akan beranjak menjadi masyarakat yang modern.
Perubahan social yaitu perubahan yang dialami berbagai aspek kehidupan dan telah didukung serta dialami oleh sebagian besar anggota masyarakat.
C. Psikologi social
Psikologi social yaitu reaksi emosional, sikap, perhatian, motivasi, dan lainnya sebagai kejiwaan yang tercermin pada perilaku seseorang serta kelompok yang melekat pada kehidupan berbudaya dan bermasyarakat.
Konsep-konsep dasar psikologi social:
  1. 1.      Emosi terhadap objek sosial.
  2. 2.      Perhatian.
  3. 3.      Minat.
  4. 4.      Kemauan
  5. 5.      Motivasi.
  6. 6.      Kecerdasan dalam menanggapi persoalan sosial.
  7. 7.      Penghayatan.
  8. 8.      Kesadaran.
  9. 9.      Harga diri.
  10. 10.  Sikap mental.
  11. 11.  Kepribadian.

Konsep dasar psikologi merupakan suatu pendorong dari dalam diri individu untuk memperoleh dan mencapai suatu yang diinginkan.
Subunit 3 Konsep Dasar Ekonomi dan Koperasi, serta Politik dan Pemerintahan
A. Ekonomi dan Koperasi
Ekonomi merupakan suatu pembelajaran mengenai bagaimana cara manusia memenuhi kebutuhan pokoknya.
Koperasi adalah kegiatan ekonomi bersama dari para anggotanya, berasaskan kekeluargaan, kerakyatan, demi keuntungan bersama, dan tidak mengutamakan keuntungan ekonomi keluarga melainkan juga memperhatikan keuntungan sosial.
Konsep dasar ekonomi dan koperasi
  1. 1.      Kalangan sumber daya.
  2. 2.      Keterbatasan sumber daya.
  3. 3.      Kebutuhan yang tidak terbatas.
  4. 4.      Konsumsi-produksi-distribusi.
  5. 5.      Penawaran-permintaan.
  6. 6.      Kekeluargaan.
  7. 7.      Keuntungan ekonomi.
  8. 8.      Keuntungan social.
  9. 9.      Alternatif pemanfaatan sumber daya.
  10. 10.  Sumber daya alternatif.
  11. 11.  Sumber daya yang terbarukan.
  12. 12.  Sumber daya yang tidak terbarukan.
  13. 13.  Modal.
  14. 14.  Tenaga kerja.
  15. 15.  Pemuasan kebutuhan.
  16. 16.  Surplus-minus-keseimbangan.
  17. 17.  Efektif-efisien-produktif.

B. Politik dan Pemerintahan
Ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan Negara.
Pemerintahan adalah penyelenggaraan, pelaksanaan kerja secara operasional suatu Negara.
Konsep dasar politik dan pemerintahan
  1. 1.      Kekuasaan,
  2. 2.      Negara,
  3. 3.      Undang-undang,
  4. 4.      Kabinet,
  5. 5.      Dewan Perwakilan Rakyat,
  6. 6.      Dewan Pertimbangan Agung,
  7. 7.      Mahkamah Agung, 
  8. 8.      Kepemimpinan,
  9. 9.      Demokrasi,
  10. 10.  Wilayah,
  11. 11.  Kedaulatan rakyat,
  12. 12.  Otoriter,
  13. 13.  Monarki,
  14. 14.  Republik.

Dikatakan Negara jika memiliki criteria sebagai berikut :
  1. 1.      Memiliki wilayah
  2. 2.      Penduduk
  3. 3.      Berpemerintahan
  4. 4.      Kedaulatan.

Unit 3 Konten IPS
Subunit 1 Fakta, Konsep, Generalisasi dan Teori dalam IPS
A. Generalisasi dan teori
Generalisasi adalah hubungan atau beberapa konsep. Generalisasi dapat berbentuk hipotesis, proposisi, kesimpulan, pemahaman, dan prinsip.
Pentingnya mengajarkan konsep pada anak
Pada pengajaran studi social/IPS dan PMP baik konsep, maupun generalisasi diupayakan agar ditemui oleh siswa melalui pendekatan induktif. Guru sendiri juga memiliki konsep dan generalisasi, yang nantinya akan digunakan untuk menguji konsep dan generalisasi siswa yang ditemukan. Dengan demikian siswa tidak hanya mempelajari fakta saja, apalagi fakta tidak saling terkait.
B. Pembahasan fakta, konsep, generalisasi, dan teori
a. Fakta
fakta adalah informasi atau data yang ada terjadi dalam kehidupan dan kumpulan oleh para ahli ilmu social yang terjamin keberanannya menunjuk pada suasana yang khusus dan keberlakuan yang terbatas (kurang berlaku umum).
Contoh fakta:
Kecelakaan Sukhoi Superjet 100 (SSJ-100) di Gunung Salak terjadi pada tanggal 9 Mei 2012
b. Konsep
Konsep merupakan sejumlah fakta yang memiliki keterkaitan dengan makna. Konsep diberi label atau nama berupa kata-kata. Karakteristik atau ciri-ciri konsep disebut atribut
Contoh konsep “sepeda” dapat dijelaskan dengan atribut-atribut sebagai berikut:
1.      Kendaraan beroda dua
2.      Digerakkan menggunakan kaki
3.      Berbahan tenaga
Jenis-jenis konsep
Konsep konjungtif,
Nilai-nilai yang sesuai dan atribut-atributnya terdapat dalam sekelompok benda secara bersama-sama.
Contoh: kita mempunyai sejumlah buku Pendidikan IPS. Buku tersebut memiliki ketebalan, jumlah halaman, materi, sampul dan warnanya sama. Karena semua atribut dan nilai-nilainya sama, maka dinamakan konsep konjungtif.

Konsep Disjungtif,
Nilai-nilai tersebut tidak memiliki semua atribut dan nilai atribut yang sama
Contoh : buku pendidikan IPS dan buku Pendidikan IPA mempunyai perbedaan-perbedaan seperti jumlah halaman, materi, dan sampul walaupun keduanya merupakan buku bacaan ilmiah.

Konsep relasional, yaitu gabungan sekelompok benda yang atribut-atributnya mempunyai hubungan yang kita ciptakan.
Contoh: Saka alam = manusia, tumbuhan, hewan, ekosistem.

Pentingnya konsep

Dengan melalui konsep seseorang diharapkan bisa berpikir atau melihat sesuatu yang berhubungan, menciptakan, dan melaksanakan segala sesuatu. Namun demikian kita harus berhati-hati terhadap konsep stereotipe, yaitu konsep yang didasarkan atas pengalaman-pengalaman yang keliru. Sebagai contohnya adalah konsep tentang orang kulit hitam dengan atribut-atribut kasar, keras, dan jahat.

Pembinaan konsep dalam IPS

Pembinaan konsep, berarti mengajarkan aspek konotatif dari suatu konsep sampai membentuk suatu abstraksi pada diri siswa. Pembinaan konsep ini berlangsung mulai dari keadaannya yang konkrit yang secara berangsur-angsur mengarah kepada pengertian abstrak.

c. Generalisasi
Generalisasi adalah hubungan dua kosep atau lebih dalam bentuk kalimat lengkap, dan saling berhubungan satu dengan lainnya.
Fakta itu konkret, dan dapat diobservasi, disediakan, disentuh, dan dirasakan. Fakta bersifat khusus dan terjadi di tempat kita melakukan observasi. Sebaliknya generalisasi lebih abstrak, tidak dapat diobservasi secara langsung. Fakta dapat memberi penjelasan, melalui penjelasan itulah kita dapat menyusun generalisasi.

d. Teori
Teori  yaitu menerangkan hubungan antara beberapa generalisasi. Kekuatan teori terletak pada kemampuan menerangkan atau meramalkan fenomena. Teori yang lebih tinggi akan mengembangkan bentuk konsep yang lebih umum.

Subunit 2 Nilai dan Sikap dalam IPS

A. Sistem Nilai dan Kecenderungan Sikap
Nilai sebagai salah satu aspek budaya merupakan konsepsi individu yang terkait langsung dengan keyakinan tentang sesuatu, keyakinan merupakan proposisi individu untuk menetapkan sesuatu benar atau salah, baik atau buruk dan seterusnya.
Alport dkk(1970) menjelaskan tentang kecenderungan sikap peserta didik berdasarkan system nilai dalam diri yakni :
1. Nilai Teoritik
Peserta didik cenderung lebih banyak mencoba dan mencari keterangan yang logis yang diutamakan kebenarannya.

2. Nilai Ekonomik
Peserta didik hanya menonjolkan nilai ekonomi dan cenderung bersikap egois, cenderung bersifat boros atau sebaliknya bersifat pelit. Mereka hanya memandang orang lain dari cara kerjanya.

3. Nilai Aestetik (keindahan)
Melihat segala sesuatu dari sudut pandang bentuk dan keharmonisan serta cenderung menghayati secara pasif. Proses penghayatan bertahap, melalui tahap impresi, kemudian bertahap ke tahap ekspresi dan berakhir pada tahap bentuk.

4. Nilai Sosial
Mengutamakan kehidupan bersama dan memiliki keinginan untuk mengabdikan dirinya bagi kepentingan umum. Mereka memiliki sifat baik hati, tidak mementingkan diri sendri, dermawan dan simpatik.

5. Nilai Politik
Individu yang cenderung bersikap mengejar kekuasaan atau ingin berkuasa sehingga yang dikejar adalah menjadi seorang pemimpin, senang berkompetisi dan perjuangan.

6. Nilai Religi
System nilai yang paling tinggi pada individu yang percaya akan adanya sesuatu kekuatan diluar dirinya. Mereka memandang masyarakat, alam sekitar atau alam gaib sebagai satu kesatuan yang tidak terpecah belah atau tidak dapat dipecahkan satu sama lain.

B. Pengertian Nilai dan Sikap

Nilai merupakan ukuran tentang baik buruk, tentang tata laku yang telah mendalam dalam kehidupan masyarakat.
Nilai ditinjau sebagai system nilai, merupakan pedoman kehidupan masyarakat yang lebih tinggi tingkatannya dari norma social, karena norma social bersumber dari system nilai. Sistem nilai yang menjadi landasan dan pedoman hidup bangsa adalah pancasila.
Sikap adalah reaksi emosional seseorang terhadap lingkungan baik secara positif maupun negative. Walaupun sikap mental ini ada pada diri seseorang tetapi sangat dipengaruhi oleh sistem nilai, pengalaman, dan pendidikan. Oleh karena itu pendidikan, khususnya pengajaran IPS, dapat digunakan sebagai sarana untuk membina sikap mental anak didik.

C. Menanamkan nilai dan sikap dalam ilmu

Dengan terbinanya nilai-nilai secara baik dan terarah pada mereka, sikap mentalnya juga akan menjadi positif terhadap rangsangan dari lingkungannya, sehingga tingkah laku dan tindakannya tidak menyimpang dari nilai-nilai yang luhur. Dengan demikian tingkah laku dan tindakannya selalu akan dilandasi oleh tanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan terhadap lingkungannya.
Menurut Paul Suparno,SJ (2001) beberapa sikap dan tingkah laku antara lain :
1.      Sikap penghargaan kepada setiap manusia.
2.      Sikap tenggang rasa, jujur, berlaku adil, suka mengabdi, ramah, setia, sopan, dan tepat janji.
3.      Sikap demokratis dan menghargai gagasan orang lain serta mau hidup bersama orang lain yang berbeda.
4.      Kebebasan dan tanggung jawab.
5.      Penghargaan terhadap alam
6.      Penghormatan kepada sang pencipta
7.      Sikap yang merupakan pengembangan pribadi manusia yang menunjang penyempurnaan diri pribadi misalnya, disiplin, bijaksana, cermat, mandiri, dan percaya diri.

Subunit 3 Keterampilan dalam ilmu pengetahuan social
A. Keterampilan mental
Mental yaitu mempunyai keberanian untuk menghadapi masalah yang akan datang. Menurut Kuntjaraningrat (Antropologi) terdapat beberapa sikap mental yaitu
1.      Sikap mental penerobos yang dimiliki oleh orang-orang yang ingin mencapai cita-cita/target dengan menempuh jalan pintas dan biasanya ditempuh dengan jalan yang tidak sesuai prosedur/aturan yang ada, sedangkan kemampuannya sendiri sebenarnya tidak mendukungnya.
2.      Sikap mental priyayi, orang yang memiliki mental yang demikian apabila ia menghadapi atasan, terlalu mengagungkan/menyembah-nyembah (menjilat), tetapi  kalau dengan bawahan, memenas, kalau perlu menginjaknya.
3.      Sikap mental mengagungkan masa lalu, orang yang demikian biasanya menganggap masa lalu lebih baik dari sekarang. Hidup sekarang banyak masalah/susah, dulu saya hidup senang serba kecukupan, dulu saya dihormati/dipuja-puja orang sekarang saya diacuhkan orang, dan sebagainya.
4.      Sikap mental yang cepat puas, orang yang demikian merasa cepat puas dengan apa yang ada/dimiliki, tidak ingin berusaha untuk meningkatkannya, mereka cepat pasrah, bagaimana nasib saja. Orang yang mempunyai mental seperti ini jelas tidak kreatif/kurang kreatif.
Sikap mental (mentalitas) yang mendorong pembangunan juga merupakan keterampilan IPS yang dapat diterapkan, sebagai berikut:
1.      Memandang bahwa hidup itu dapat diperbaiki.
2.      Menghargai usaha manusia dalam mencapai hasil yang lebih baik.
3.      Mempunyai kesadaran waktu yang tinggi.
4.      Mampu menyatakan pendapat dan menghargai pendapat orang lain.
B. Keterampilan Personal
Person atau suatu pribadi adalah manusia yang telah menjadi anggota masyarakat atau sebagai anggota kelompok masyarakat.
Kepribadian merupakan organisasi dinamik dari proses kejiwaan yang diwariskan secara biologic berkenaan dengan sikap, keinginan, pikiran, dan tingkah laku sesuai dengan kondisi lingkungannya. Kepribadian seseorang itu cenderung mengalami perubahan tegantung dimana individu tersebut berada atau dari kondisi lingkungan.
C. Keterampilan Sosial
Cara manusia memenuhi kebutuhan dari waktu ke waktu untuk mengalami perubahan dan perkembangan.
Perubahan sosial yang disebabkan faktor-faktor dan dalam kelompok adalah karena penemuan-penemuan atau penciptaan-penciptaan baru (inovasi). Tentunya terjadinya penemuan-penemuan barn (inovasi) dapat terjadi apabila anggota- anggota masyarakat memiliki hal-hal berikut:
1.      Adanya kesadaran anggota masyarakat akan perlunya upaya meningkatkan kehidupan secara terus-menerus.
2.      Adanya kualitas anggota masyarakat dalam kelompok yang kreatif.
3.      Adanya suasana persaingan yang sehat di antara anggota-anggota masyarakat untuk mencapai prestasi yang tinggi demi kemajuan kelompok yang bersangkutan.
4.      Adanya dorongan kepada anggota yang berprestasi baik berupa piagam penghargaan maupun insentif lain, agar ia terus berprestasi dan berkarya.
D. Keterampilan Motorik (motor skill)
Keterampilan motorik merupakan salah satu keterampilan yang paling nyata dari kemampuan manusia. Keterampilan ini dapat dikembangkan dan dibina melalui keterampilan berbuat, berlatih, dan koordinasi indera serta anggota badan.
E. Keterampilan Intelektual (Intellectual skill)
Keterampilan ini memungkinkan individu untuk berinteraksi dengan lingkungan dalam bentuk simbul-simbul atau konsep.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar