REVIEW
Unit 2
Konsep Dasar Ilmu-ilmu Sosial
Unit 3
Konten Ips
Di ajukan untuk memenuhi tugas
mata kuliah “ Kajian IPS SD “
Di susun oleh :
Friska Dwi Nur Hidayati
201310238
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ABDURACHMAN SALEH SITUBONDO
2014
Unit 2 Konsep Dasar Ilmu-Ilmu Sosial
Subunit 1 Konsep dasar geografi dan sejarah
A. Geografi
Manusia
sejak lahir sampai akhir hayat tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh alam
lingkungannya, mulai dari udara yang dihirup, air yang diminum, bahan pangan
yang dimakan, sampai dengan tempat berlindung dari cuaca buruk dan binatang
liar, diperoleh manusia dari alam.
Geografi
itu dari kata geo berarti bumi, dan graphein berarti tulisan atau lukisan. Oleh
karena itu secara harafiah, geografi itu berarti lukisan tentang bumi.
Geografi
itu berhubungan erat dengan pengalaman nyata tiap orang sehari-hari. Hal- hal yang dialami dan dipelajari oleh
kita dalam perjalanan dari satu tempat ke tempat lain. Geografi itu tidak hanya
terbatas pada apa yang terlihat dari luar, melainkan juga meliputi sebab-akibat
yang nampak pada kenyataan itu demikian adanya.
Geosfer
yaitu permukaan bumi yang merupakan bagian dari bumi terdiri atas
atmosfer(lapisan udara), litosfer(lapisan batuan, kulit bumi), hidrosfer
(lapisan air,perairan), dan biosfer(lapisan kehidupan).
B. Sejarah
Sejarah
sesungguhnya melekat pada tiap benda, tiap diri dan tiap fenomena tersebut
memiliki riwayat, asal-usul yang menyangkut proses, peristiwa dan waktu. Apa
yang ada di alam raya ini memiliki sejarah masing-masing, atau ada riwayat
asal-usulnya.
Konsep-konsep
dasar sejarah :
- 1. Waktu
- 2. Dokumen
- 3. Alur peristiwa
- 4. Kronologi
- 5. Peta
- 6. Tahap-tahap peradaban
- 7. Ruang
- 8. Evolusi
- 9. Revolusi
Subunit 2 Konsep dasar Antropologi,
Sosiologi, dan Psikologi Sosial
A. Antropologi
Antropologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia dengan proses sosial dan
kebudayaannya.
Konsp-konsep
dasar antropologi :
- 1. Kebudayaan
- 2. Tradisi
- 3. Pengetahuan
- 4. Ilmu
- 5. Teknologi
- 6. Norma
- 7. Lembaga
- 8. Seni
- 9. Bahasa
- 10. Lambang
B. Sosiologi
Sosiologi
yaitu mempelajari manusia dalam konteks social yang melakukan interaksi
sesamanya.
Konsep-konsep
Sosiologi :
- 1. Interaksi sosial
- 2. Sosialisasi
- 3. Kelompok sosial
- 4. Perlapisan sosial
- 5. Proses sosial
- 6. Perubahan sosial
- 7. Mobilisasi sosial
- 8. Modernisasi
- 9. Patologi sosial
Interaksi
social bisa terjadi dimana saja,antara seseorang dengan yang lainnya terjadi
dalam kelompok atau keluarga, teman sepermainan atau tetangga.
Proses
social yaitu proses perkembangan manusia cepat atau lambat akan beranjak
menjadi masyarakat yang modern.
Perubahan
social yaitu perubahan yang dialami berbagai aspek kehidupan dan telah didukung
serta dialami oleh sebagian besar anggota masyarakat.
C. Psikologi social
Psikologi
social yaitu reaksi emosional, sikap, perhatian, motivasi, dan lainnya sebagai
kejiwaan yang tercermin pada perilaku seseorang serta kelompok yang melekat
pada kehidupan berbudaya dan bermasyarakat.
Konsep-konsep
dasar psikologi social:
- 1. Emosi terhadap objek sosial.
- 2. Perhatian.
- 3. Minat.
- 4. Kemauan
- 5. Motivasi.
- 6. Kecerdasan dalam menanggapi persoalan sosial.
- 7. Penghayatan.
- 8. Kesadaran.
- 9. Harga diri.
- 10. Sikap mental.
- 11. Kepribadian.
Konsep
dasar psikologi merupakan suatu pendorong dari dalam diri individu untuk
memperoleh dan mencapai suatu yang diinginkan.
Subunit 3 Konsep Dasar Ekonomi dan
Koperasi, serta Politik dan Pemerintahan
A. Ekonomi dan Koperasi
Ekonomi
merupakan suatu pembelajaran mengenai bagaimana cara manusia memenuhi kebutuhan
pokoknya.
Koperasi
adalah kegiatan ekonomi bersama dari para anggotanya, berasaskan kekeluargaan,
kerakyatan, demi keuntungan bersama, dan tidak mengutamakan keuntungan ekonomi
keluarga melainkan juga memperhatikan keuntungan sosial.
Konsep
dasar ekonomi dan koperasi
- 1. Kalangan sumber daya.
- 2. Keterbatasan sumber daya.
- 3. Kebutuhan yang tidak terbatas.
- 4. Konsumsi-produksi-distribusi.
- 5. Penawaran-permintaan.
- 6. Kekeluargaan.
- 7. Keuntungan ekonomi.
- 8. Keuntungan social.
- 9. Alternatif pemanfaatan sumber daya.
- 10. Sumber daya alternatif.
- 11. Sumber daya yang terbarukan.
- 12. Sumber daya yang tidak terbarukan.
- 13. Modal.
- 14. Tenaga kerja.
- 15. Pemuasan kebutuhan.
- 16. Surplus-minus-keseimbangan.
- 17. Efektif-efisien-produktif.
B. Politik dan Pemerintahan
Ilmu
politik merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan Negara.
Pemerintahan
adalah penyelenggaraan, pelaksanaan kerja secara operasional suatu Negara.
Konsep
dasar politik dan pemerintahan
- 1. Kekuasaan,
- 2. Negara,
- 3. Undang-undang,
- 4. Kabinet,
- 5. Dewan Perwakilan Rakyat,
- 6. Dewan Pertimbangan Agung,
- 7. Mahkamah Agung,
- 8. Kepemimpinan,
- 9. Demokrasi,
- 10. Wilayah,
- 11. Kedaulatan rakyat,
- 12. Otoriter,
- 13. Monarki,
- 14. Republik.
Dikatakan
Negara jika memiliki criteria sebagai berikut :
- 1. Memiliki wilayah
- 2. Penduduk
- 3. Berpemerintahan
- 4. Kedaulatan.
Unit 3 Konten IPS
Subunit 1 Fakta, Konsep,
Generalisasi dan Teori dalam IPS
A. Generalisasi dan teori
Generalisasi
adalah hubungan atau beberapa konsep. Generalisasi dapat berbentuk hipotesis,
proposisi, kesimpulan, pemahaman, dan prinsip.
Pentingnya
mengajarkan konsep pada anak
Pada
pengajaran studi social/IPS dan PMP baik konsep, maupun generalisasi diupayakan
agar ditemui oleh siswa melalui pendekatan induktif. Guru sendiri juga memiliki
konsep dan generalisasi, yang nantinya akan digunakan untuk menguji konsep dan
generalisasi siswa yang ditemukan. Dengan demikian siswa tidak hanya
mempelajari fakta saja, apalagi fakta tidak saling terkait.
B. Pembahasan fakta, konsep,
generalisasi, dan teori
a. Fakta
fakta
adalah informasi atau data yang ada terjadi dalam kehidupan dan kumpulan oleh
para ahli ilmu social yang terjamin keberanannya menunjuk pada suasana yang
khusus dan keberlakuan yang terbatas (kurang berlaku umum).
Contoh
fakta:
b.
Konsep
Konsep merupakan sejumlah fakta yang
memiliki keterkaitan dengan makna. Konsep diberi label atau nama berupa
kata-kata. Karakteristik atau ciri-ciri konsep disebut atribut
Contoh konsep “sepeda” dapat dijelaskan
dengan atribut-atribut sebagai berikut:
1.
Kendaraan
beroda dua
2.
Digerakkan
menggunakan kaki
3.
Berbahan
tenaga
Jenis-jenis
konsep
Konsep konjungtif,
Nilai-nilai yang sesuai dan atribut-atributnya terdapat dalam
sekelompok benda secara bersama-sama.
Contoh: kita mempunyai sejumlah buku Pendidikan IPS. Buku tersebut
memiliki ketebalan, jumlah halaman, materi, sampul dan warnanya sama. Karena
semua atribut dan nilai-nilainya sama, maka dinamakan konsep konjungtif.
Konsep Disjungtif,
Nilai-nilai tersebut tidak memiliki semua atribut dan nilai
atribut yang sama
Contoh : buku pendidikan IPS dan buku Pendidikan IPA mempunyai
perbedaan-perbedaan seperti jumlah halaman, materi, dan sampul walaupun
keduanya merupakan buku bacaan ilmiah.
Konsep relasional, yaitu gabungan sekelompok benda yang
atribut-atributnya mempunyai hubungan yang kita ciptakan.
Contoh: Saka alam = manusia, tumbuhan, hewan, ekosistem.
Pentingnya konsep
Dengan melalui konsep seseorang diharapkan bisa
berpikir atau melihat sesuatu yang berhubungan, menciptakan, dan melaksanakan
segala sesuatu. Namun demikian kita harus berhati-hati terhadap konsep
stereotipe, yaitu konsep yang didasarkan atas pengalaman-pengalaman yang
keliru. Sebagai contohnya adalah konsep tentang orang kulit hitam dengan
atribut-atribut kasar, keras, dan jahat.
Pembinaan konsep dalam
IPS
Pembinaan konsep, berarti mengajarkan aspek
konotatif dari suatu konsep sampai membentuk suatu abstraksi pada diri siswa.
Pembinaan konsep ini berlangsung mulai dari keadaannya yang konkrit yang secara
berangsur-angsur mengarah kepada pengertian abstrak.
c. Generalisasi
Generalisasi adalah hubungan dua kosep atau
lebih dalam bentuk kalimat lengkap, dan saling berhubungan satu dengan lainnya.
Fakta itu konkret, dan dapat diobservasi,
disediakan, disentuh, dan dirasakan. Fakta bersifat khusus dan terjadi di
tempat kita melakukan observasi. Sebaliknya generalisasi lebih abstrak, tidak
dapat diobservasi secara langsung. Fakta dapat memberi penjelasan, melalui
penjelasan itulah kita dapat menyusun generalisasi.
d. Teori
Teori
yaitu menerangkan hubungan antara beberapa generalisasi. Kekuatan teori
terletak pada kemampuan menerangkan atau meramalkan fenomena. Teori yang lebih
tinggi akan mengembangkan bentuk konsep yang lebih umum.
Subunit 2 Nilai dan
Sikap dalam IPS
A. Sistem Nilai dan Kecenderungan
Sikap
Nilai sebagai salah satu aspek budaya merupakan
konsepsi individu yang terkait langsung dengan keyakinan tentang sesuatu,
keyakinan merupakan proposisi individu untuk menetapkan sesuatu benar atau
salah, baik atau buruk dan seterusnya.
Alport dkk(1970) menjelaskan tentang
kecenderungan sikap peserta didik berdasarkan system nilai dalam diri yakni :
1. Nilai Teoritik
Peserta didik cenderung lebih banyak mencoba dan
mencari keterangan yang logis yang diutamakan kebenarannya.
2. Nilai Ekonomik
Peserta didik hanya menonjolkan nilai ekonomi
dan cenderung bersikap egois, cenderung bersifat boros atau sebaliknya bersifat
pelit. Mereka hanya memandang orang lain dari cara kerjanya.
3. Nilai Aestetik (keindahan)
Melihat segala sesuatu dari sudut pandang bentuk
dan keharmonisan serta cenderung menghayati secara pasif. Proses penghayatan
bertahap, melalui tahap impresi, kemudian bertahap ke tahap ekspresi dan
berakhir pada tahap bentuk.
4. Nilai Sosial
Mengutamakan kehidupan bersama dan memiliki
keinginan untuk mengabdikan dirinya bagi kepentingan umum. Mereka memiliki
sifat baik hati, tidak mementingkan diri sendri, dermawan dan simpatik.
5. Nilai Politik
Individu yang cenderung bersikap mengejar
kekuasaan atau ingin berkuasa sehingga yang dikejar adalah menjadi seorang
pemimpin, senang berkompetisi dan perjuangan.
6. Nilai Religi
System nilai yang paling tinggi pada individu
yang percaya akan adanya sesuatu kekuatan diluar dirinya. Mereka memandang
masyarakat, alam sekitar atau alam gaib sebagai satu kesatuan yang tidak
terpecah belah atau tidak dapat dipecahkan satu sama lain.
B. Pengertian Nilai dan
Sikap
Nilai merupakan ukuran tentang baik buruk,
tentang tata laku yang telah mendalam dalam kehidupan masyarakat.
Nilai ditinjau sebagai system nilai, merupakan
pedoman kehidupan masyarakat yang lebih tinggi tingkatannya dari norma social,
karena norma social bersumber dari system nilai. Sistem nilai yang menjadi
landasan dan pedoman hidup bangsa adalah pancasila.
Sikap adalah reaksi emosional seseorang terhadap
lingkungan baik secara positif maupun negative. Walaupun sikap mental ini ada
pada diri seseorang tetapi sangat dipengaruhi oleh sistem nilai, pengalaman,
dan pendidikan. Oleh karena itu pendidikan, khususnya pengajaran IPS, dapat
digunakan sebagai sarana untuk membina sikap mental anak didik.
C. Menanamkan nilai dan
sikap dalam ilmu
Dengan terbinanya nilai-nilai secara baik dan
terarah pada mereka, sikap mentalnya juga akan menjadi positif terhadap
rangsangan dari lingkungannya, sehingga tingkah laku dan tindakannya tidak
menyimpang dari nilai-nilai yang luhur. Dengan demikian tingkah laku dan
tindakannya selalu akan dilandasi oleh tanggung jawab terhadap dirinya sendiri
dan terhadap lingkungannya.
Menurut Paul Suparno,SJ (2001) beberapa sikap
dan tingkah laku antara lain :
1.
Sikap penghargaan kepada
setiap manusia.
2.
Sikap tenggang rasa,
jujur, berlaku adil, suka mengabdi, ramah, setia, sopan, dan tepat janji.
3.
Sikap demokratis dan
menghargai gagasan orang lain serta mau hidup bersama orang lain yang berbeda.
4.
Kebebasan dan tanggung
jawab.
5. Penghargaan
terhadap alam
6. Penghormatan
kepada sang pencipta
7. Sikap
yang merupakan pengembangan pribadi manusia yang menunjang penyempurnaan diri
pribadi misalnya, disiplin, bijaksana, cermat, mandiri, dan percaya diri.
Subunit 3 Keterampilan dalam ilmu
pengetahuan social
A. Keterampilan mental
Mental
yaitu mempunyai keberanian untuk menghadapi masalah yang akan datang. Menurut
Kuntjaraningrat (Antropologi) terdapat beberapa sikap mental yaitu
1. Sikap
mental penerobos yang dimiliki oleh orang-orang yang ingin mencapai
cita-cita/target dengan menempuh jalan pintas dan biasanya ditempuh dengan
jalan yang tidak sesuai prosedur/aturan yang ada, sedangkan kemampuannya
sendiri sebenarnya tidak mendukungnya.
2. Sikap
mental priyayi, orang yang memiliki mental yang demikian apabila ia menghadapi
atasan, terlalu mengagungkan/menyembah-nyembah (menjilat), tetapi kalau dengan bawahan, memenas, kalau perlu
menginjaknya.
3. Sikap
mental mengagungkan masa lalu, orang yang demikian biasanya menganggap masa
lalu lebih baik dari sekarang. Hidup sekarang banyak masalah/susah, dulu saya
hidup senang serba kecukupan, dulu saya dihormati/dipuja-puja orang sekarang
saya diacuhkan orang, dan sebagainya.
4. Sikap
mental yang cepat puas, orang yang demikian merasa cepat puas dengan apa yang
ada/dimiliki, tidak ingin berusaha untuk meningkatkannya, mereka cepat pasrah,
bagaimana nasib saja. Orang yang mempunyai mental seperti ini jelas tidak
kreatif/kurang kreatif.
Sikap
mental (mentalitas) yang mendorong pembangunan juga merupakan keterampilan IPS
yang dapat diterapkan, sebagai berikut:
1. Memandang
bahwa hidup itu dapat diperbaiki.
2. Menghargai
usaha manusia dalam mencapai hasil yang lebih baik.
3. Mempunyai
kesadaran waktu yang tinggi.
4. Mampu
menyatakan pendapat dan menghargai pendapat orang lain.
B. Keterampilan Personal
Person
atau suatu pribadi adalah manusia yang telah menjadi anggota masyarakat atau
sebagai anggota kelompok masyarakat.
Kepribadian
merupakan organisasi dinamik dari proses kejiwaan yang diwariskan secara
biologic berkenaan dengan sikap, keinginan, pikiran, dan tingkah laku sesuai
dengan kondisi lingkungannya. Kepribadian seseorang itu cenderung mengalami
perubahan tegantung dimana individu tersebut berada atau dari kondisi
lingkungan.
C. Keterampilan Sosial
Cara
manusia memenuhi kebutuhan dari waktu ke waktu untuk mengalami perubahan dan
perkembangan.
Perubahan
sosial yang disebabkan faktor-faktor dan dalam kelompok adalah karena
penemuan-penemuan atau penciptaan-penciptaan baru (inovasi). Tentunya
terjadinya penemuan-penemuan barn (inovasi) dapat terjadi apabila anggota-
anggota masyarakat memiliki hal-hal berikut:
1. Adanya
kesadaran anggota masyarakat akan perlunya upaya meningkatkan kehidupan secara
terus-menerus.
2. Adanya
kualitas anggota masyarakat dalam kelompok yang kreatif.
3. Adanya
suasana persaingan yang sehat di antara anggota-anggota masyarakat untuk
mencapai prestasi yang tinggi demi kemajuan kelompok yang bersangkutan.
4. Adanya
dorongan kepada anggota yang berprestasi baik berupa piagam penghargaan maupun
insentif lain, agar ia terus berprestasi dan berkarya.
D. Keterampilan Motorik (motor
skill)
Keterampilan
motorik merupakan salah satu keterampilan yang paling nyata dari kemampuan
manusia. Keterampilan ini dapat dikembangkan dan dibina melalui keterampilan
berbuat, berlatih, dan koordinasi indera serta anggota badan.
E. Keterampilan Intelektual
(Intellectual skill)
Keterampilan
ini memungkinkan individu untuk berinteraksi dengan lingkungan dalam bentuk
simbul-simbul atau konsep.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar