A. Pengertian
Aktiva tetap adalah aktiva
(kekayaan) yang dimiliki oleh perusahaan, yang sifatnya permanen dan digunakan
dalam kegiatan normal perusahaan untuk jangka panjang serta mempunyai nilai
yang cukup material.
Aktiva tetap mempunyai
karakteristik sebagai berikut :
- Digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, artinya aktiva tersebut dimiliki untuk digunakan, tidak untuk dijual kembali atau investasi.
- Masa manfaatnya lebih dari satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan.
- Mempunyai nilai yang cukuip material, artinya nilai/harga aktiva tersebut cukup tinggi. Misalnya : tanah, bangunan, mesin-mesin, dan kendaraan. Sedang untuk aktiva yang nilainya kecil, walau dapat digunakan dalam jangka panjang, tidak digolongkan sebagai aktiva tetap. Misalnya : bolpoin, kalkulator, dan gunting.
Berdasarkan sifatnya aktiva
dibagi atas :
- Aktiva tetap berwujud (Tangible fixed assets)
- Aktiva tetap tidak terwujud (Intangible Fixed Assets)
Aktiva tetap berwujud sering kali
disebut aktiva tetap, yaitu aktiva tetap yang memiliki bentuk fisik. Sedangkan
aktiva tetap tidak berwujud, yaitu suatu hak tertentu untuk jangka panjang yang
tidak mempunyai bentuk fisiik.
B. Harga Perolehan dan Cara
Memperoleh Aktiva Tetap Berwujud
Harga Perolehan aktiva tetap
meliputi semua biaya yang dikeluarkan atau terjadi untuk mendapatkan aktiva
tersebut sehingga siap untuk dipakai didalam kegiatan normal perusahaan. Yang
termasuk harga perolehan yaitu :
Harga beli aktiva yang
bersangkutan, ditambah biaya angkutan, biaya pemasangan, biaya asuransi waktu
pengangkutan, biaya percobaan, biaya komisi, biaya balik nama, dan lain-lain.
Contoh perhitungan harga perolehan
:
Sebuah mesin dibeli dengan harga
(menurut faktur) Rp 8.000.000,-
Biaya pengangkutan Rp 250.000,-
Biaya pemasangan Rp 150.000,-
Biaya instalasi Rp
300.000,-
Biaya percobaan Rp
300.000,-
Total biaya-biaya Rp 1.000.000,-
Total Rp 9.000.000,-
Aktiva tetap dapat diperoleh
dengan berbagai cara, antara lain :
- Membeli tunai.
- Membeli secara kredit atau angsuran.
- Pertukaran.
- Membuat sendiri.
- Diterima sebagai hadiah.
Contoh :
1. Dibeli tunai sebuah kendaraan,
seharga Rp 30.000.000,- biaya balik
nama, asuransi dan lain-lain Rp 1.800.000,-
Jumlahnya :
Kendaraan Rp
31.800.000,-
Kas Rp
31.800.000,-
2. Dibeli sebuah mesin dengan 60
kali angsuran bulanan @500.000 harga tunai mesin tersebut Rp 24.000.000,-
Jumlahnya :
Mesin Rp
24.000.000
Bunga yang di tangguhkan Rp
6.000.000,-
Hutang angsuran Rp
30.000.000,-
Penjelasan :
Aktiva yang dibeli secara
kredit/angsuran jangka panjang, harus dicatat seharga tunainya. Selisih antara
harga tunai dengan jumlah seluruh angsuran sebagai bunga. Dan dialokasikan
secara praposional sebagai beban bunga periode selama masa kontak. Dari saldo
nomor 2 diatas setiap angsuran jurnal sebagai berikut :
Hutang angsuran Rp
500.000,-
Beban bunga Rp
100.000,-
Bunga
yang ditangguhkan Rp
100.000,-
Kas
Rp
500.000,-
3. Sebuah mesin dengan harga
perolehan Rp 20.000.000,- telah disusutkan Rp 12.000.000,- ditukarkan dengan
mesin baru seharga Rp 30.000.000,- dalam pertukaran tersebut mesin lama
dihargai Rp 6.000.000,-
Jumlah jurnalnya :
Mesin (baru) Rp
30.000.000,-
Akumulasi penyusutan mesin Rp 12.000.000,-
Rugi dari pertukaran mesin Rp 2.000.000,-
Mesin (lama) Rp
20.000.000,-
Kas Rp
24.000.000,-
PENJELASAN :
Harga mesin lama Rp
20.000.000
Telah disusutkan Rp
12.000.000,-
Nilai sisa Rp
8.000.000,-
Penilaian pada waktu penukaran (Rp
6.000.000)
Rugi atas pertukaran Rp
2.000.000,-
(masalah pertukaran ini akan dibahas
lebih lanjut pada sub bab penghentian aktiva tetap)
4. Jika aktiva tetap diperoleh
dengan membuat sendiri, maka harga perolehannya sama dengan semua biaya yang
dikeluarkan sampai dengan aktiva yang bersangkutan siap pakai.
Misalnya : Dalam pembangunan
gedung, harga perolehan gedung tersebut disamping biaya pembangunannya sendiri,
juga termasuk biaya pembuatan dan pengurusan IMB (Izin Mendirikan Bangunan)
5. Jika tetap diperoleh sebagai
hadiah, maka aktiva tetap tersebut dicatat sebesar harga pasar (harga yang
wajar), disertai dengan mengkredit rekening modal (modal hadiah/sumbangan/donasi).
Contoh :
Diterima hadiah dari pemerintah,
sebuah mesin sebesar Rp 1.500.000,-
Jurnalnya :
Mesin Rp
1.500.000,-
Modal
donasi Rp
1.500.000,-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar