DRAMA
ANDE - ANDE LUMUT
PEMAIN
Endah Dwy (Ande-Ande Lumut Dan Panji Asmarabangun)
Endah Dwy (Ande-Ande Lumut Dan Panji Asmarabangun)
Friska
Dwi (Kleting
Kuning dan Dewi Sekartaji)
Halimatus (Kleting
Merah)
Aisa Nura (Kleting Biru)
Cholifa (Kleting
Hijau)
Harija Puspita (Peri)
Nima (Si Mbok Kleting)
Siska
Amaliya
(Yuyu Kangkang)
Alkisah
di sebuah Negeri terdapat sebuah kerajaan yang bernama kerajaan Jenggala. Di kerajaan
tersebut di huni oleh seorang Pangeran yang bernama Panji Asmarabangun. Suatu
hari Panji Asmarabangun menyamar menjadi Ande-ande Lumut untuk mencari calon
istrinya yang meninggalkan kerajaannya.
SOSOK
LELAKI SEDANG DUDUK MELAMUN (DIIRINGI ALUNAN GAMELAN SENDU)
PANJI
ASMARABANGUN
(pandangan
menerawang) sampai kapan aku harus menyamar
sebagai Ande-Ande Lumut. Bertahun-tahun kutinggalkan Jenggala untuk mengembara,
hingga aku sampai di Desa Dadapan ini. Namun, hingga saat ini belum juga aku
temukan Dewi Sekartaji, putri cantik dari Kediri. Semoga sebuah sayembara
nantinya bisa menemukannya dan bisa mempersatukan Jenggala dan Kediri.
DI
TEMPAT BERBEDA DEWI SEKARTAJI TERMENUNG YANG DIIRINGI ALUNAN GAMELAN SENDU.
DEWI
SEKARTAJI
Sudah dua
purnama aku tinggalkan Kediri. Penderitaan yang sudah tak tertahan lagi
membuatku berada di sini hingga kini. Di sini aku hanya seorang diri. Siapa
yang tahu aku sebagai Dewi Sekartaji. Sudah tiga hari tiga malam terakhir ini,
aku ada pada suasana yang semakin kelam. Semoga engkau merasakan, Kakang Panji
SUASANA
KEMBALI SUNYI
PANGGUNG
KOSONG TERLIHAT DEKORASI DENGAN NUANSA PEDESAAN, DIIRINGI SUARA KOKOK AYAM DAN
KICAUAN BURUNG. TERDENGAR MUSIK GENDING JAWA. MBOK MENAH MASUK DENGAN MEMBAWA
TAMPAH BERISI BERAS, KEMUDIAN MEMPERKENALKAN DIRI.
(Masuk panggung dengan menyanyikan
lagu jawa)..Bangganya diri
Si mbok ini..mempunyai putri-putri yang cuantik-cantik,,,, ya iyalah
pasti cantik lha wong mboknya saja cantik,,makanya anak-anakku cantik-cantik (dengan
nada sombong)
Lelaki mana yang tak tergoda melihat kecantikkan
anak-anakku... sekali melirik ,para lelaki itu pasti akan klepek-klepek pada
mereka, ah jadi teringat masa muda dulu... tapi sayangnya hingga sekarang aku
masih menjanda. Tapi, meski janda, kadang masih sering digoda para jejaka.
KEMUDIAN SI MBOK KELUAR PANGGUNG. TERDENGAR MUSIK
BERIRAMA KERAS, MENGIRINGI MASUKNYA PARA KLENTING.
K. MERAH
Haaaaaaaa,,,,hari ini kok udara panas sekali! Aku tidak
mau kulitku yang indah, putih, mulus, lembut, wangi sepanjang hari... hangus
terbakar matahari,,aku ini harus tetap tampil sempurna! Rugi dong aku sudah
mahal-mahal manicure pedicure, lulur, berjemur.
K.
HIJAU
Iya
nih,,hari ini matahari serasa di atas kepala kita, panas terasa..
K.
BIRU
Kalian ini
kenapa sih? Ingat! Kita semua tidak akan berkurang kecantikkannya! Kita sudah
ditakdirkan untuk lahir dengan kesempurnaan paras yang cantik ini,,betul kan
klenting ungu
K. MERAH
Kalau itu aku paham,,kita kan perempuan tercantik di
jagad Malang Raya ini... apalagi aku yang mantan Mbak Yu Malang, Betul
kan adik-adikku?
K. HIJAU
Benar sekali ..tak ada yang menendingi kecantikkan kita
ini...
K. BIRU
Makanya,, kenapa kita takut luntur hanya karena matahari?
Jangankan matahari, hujan badai sekalipun kita tak akan luntur...betul kan
klenting ungu?
K.
ABANG
Tapi
jangan salah,, di antara kalian semua tetap aku yang paling cantik! Kan aku
adalah kakak dari kalian semua! pastinya aku yang paling cantik.
K.
HIJAU
O…. tidak
bisa.. tentunya aku yang paling anggun…warna hijau itu sejuk dipandang mata,
menunjukkan kesegaran, keindahan, kebaikan, kepandaian, pintar, pandai, tidak
sombong, dan rajin menabung.
K.
MERAH
Hei! Aku
ini anak pertama,,,pastinya aku lah yang paling cantik.
K.BIRU
Wis..wis..
sudah… mengapa kita ribut sendiri? Kita semua cantik..tak ada yang buruk rupa. (bergumam
dan memandang sinis K. Abang) lagian anak pertama kan belum tentu KW 1!
K.
MERAH
O…tidak
bisa! Aku yang tetep cantik!
KLENTING-KLENTING
AKAN KELUAR PANGGUNG…MASUK KE RUMAH
DAN DI
DALAM RUMAH MBOK MENA ADA DI DALAM.
SI
MBOK
Kemana
anak-anakku ini,, dari tadi pagi sampai matahari akan bersembunyi .belum ada
yang pulang. Ah tak masalah yang penting biar semua desa ini bisa tahu bahwa
anak-anakku cantik,, biar saja mereka keluyuran tebar pesona.
KEMUDIAN
DATANGLAH MEREKA SEMUA DENGAN MASIH BERDEBAT MASALAH SIAPA YANG PALING CANTIK
(aku..aku..aku)
SI
MBOK
Hei hei
hei..ada apa ini..datang-datang ribut semua?
K.
BIRU
Maafkan
aku ibu,,ini semua karena K.Merah dan K.Ijo berebut masalah siapa yang paling
cantik,,
K.
MERAH
Ibu, siapa
dari kami yang paling cantik? Satu atau dua? Aku atau dia?
K.
HIJAU
Ya
pastinya akulah Bu,, lihatlah keindahan dari diriku ini? Warna yang segar..
Apa itu
Merah? Membuat suasana jadi panas dan gerah saja.
K.
MERAH
Hei! Jaga
bicaramu! Aku ini kakakmu tahu!
SI
MBOK
E..wis..wis…
sudah hentikan perdebatan ini! Tidak ada yang boleh mengatakan ini yang paling
cantik..ini yang paling jelek! Ayo siapa yang berani bilang itu di hadapan Si
Mbok?
K.
BIRU
Maaf
mbok,,
SI
MBOK
Apa kalian
ini mau menghina Si Mbokmu ini? Kalian semua ini lahir dari rahim yang
sama,rahimnya si mbok! Kalau si mbok cantiknya seperti ini ..pastinya kalian
semua cantik! Tak ada yang buruk rupa! Paham!
PARA
KLENTHING
Iiiya
mbok…..
TAK BERAPA LAMA KEMUDIAN DARI ARAH DEPAN PINTU KELENTING
KUNING MENDEKATI RUMAH MBOK MENA. KLENTHING KUNING NAMANYA..SEJATINYA KECANTIKANNYA
MELEBIHI KELENTING-KELENTING MBOK MENA
TAPI PARASNYA SAAT ITU MASIH TERLIHAT LUSUH.
K. KUNING
Permisi… assalamualaikum...
KLETING-KLETING
BERBALIK ARAH MENUJU KLETING KUNING. KLETING ABANG MENDEKATI KLENTING KUNING.
K.MERAH
Ada apa, siapa kamu berani-beraninya datang ke sini
slunang-slunung? Sudah item, jelek, kumal, ih.... (iri terhadap kecantikkan
K. Kuning)
K.KUNING
Ma.. Maaf…
aku ini pengembara. Aku ndak punya rumah. Aku ndak punya orang tua. Kalau
boleh, aku mohon ijin untuk tinggal bersama kalian.
K.HIJAU,
K.MERAH, K. BIRU
What? Apa?
Mau numpang? Heloo..Emang siapa loh? Keluarga saja bukan.
Tidak!
sudah ndak ada tempat. Kamu ini tak sederajat dengan kami
K.
KUNING
Aku mohon…
aku mau kok disuruh apa saja… aku bisa kok nyuci, nyapu, masak, pokoknya semua
pekerjaan rumah biar aku saja yang menyelesaikan
K.MERAH
Halah,
sudahlah! Ndak usah pamer. Trus apa kita harus bilang WOW gitu? Sudah sana
pergi! Lama-lama enek juga lihat kamu!
TETAPI KLETING KUNING TETAP MEMAKSA SAMPAI TERJADI
KERIBUTAN. SI MBOK DATANG DARI ARAH DALAM.
SI MBOK
Anak-anakku…ada apa toh ini, kedengarannya
ribut-ribut!ada apa?(Kemudian Mbok menghampiri Kleting Kuning)
Lho… siapa ini? Cantik sekali kamu nduk…? Eh.. hmm..ih
kamu buruk rupa
(Si Mbok secara tak sadar mengakui kecantikan K.Kuning,
tapi Mbok cepat-cepat merubah pengakuannya)
K. KUNING
Mbok… saya ini seorang pengembara… saya ndak punya orang
tua ndak punya rumah, ndak punya apa-apa dan ndak punya siapa-siapa… saya hidup
sebatang kara…jadi tolonglah mbok, saya ingin menjadi bagian keluarga sini
SI
MBOK
Trus kok
bisa kamu sampai ke sini.. asalmu dari mana nduk?
K.MERAH
Alaah…sudahlah
mbok! Ndak ada gunanya menanggapi dia.
K.
HIJAU
Iya lagian
rumah kita …khan sudah penuh dengan wanita mbok, kamarnya sudah pas.
SI
MBOK
Sudah-sudah,
jangan ribut! Si mbok tambah bingung nih. (menunju ke arah Klenting Kuning)
Nduk Cah Ayum eh Cah Jelek …Simbok ijinkan kamu tinggal di sini .Tapi kamu
harus bantu-bantu disini ya? Alias jadi pembantu di sini dan kamu tak akan
dibayar. Kamu kan sudah kami tampung di sini, setuju?
K. KUNING
Wuah…! Terima kasih … terima kasih mbok! (sambil
mencium tangan si mbok berkali-kali dan klenting yang lain merasa risih)
SI MBOK
Iya…iya…iya…eh, ihh tapi siapa namamu?
K. KUNING
Saya ndak tahu! (K. Kuning tampak bingung)
orang-orang memanggilku dengan banyak nama..
SI MBOK
Ya sudah…sudah …mmm…karena pakaianmu kuning-kuning jadi
kamu kuberi nama…Klening Kuning.
PARA KLETING YANG LAIN MERASA SEWOT, TETAPI KLETING
KUNING MERASA GEMBIRA.
SI MBOK
Nah kamu sekarang bantu saudara-saudara tirimu itu!.Ayo
sana!
K. KUNING
Baik mbok……
MUSIK
GENDING JAWA/CAMPUR SARI. MBOK MENAH DAN PARA KLENTING KUNING KELUAR PANGGUNG.
ADEGAN
II
PANGGUNG
KOSONG,KLETING KUNING MASUK SAMBIL MENYAPU
.
K.
KUNING
Ini rumah
banyak penghuninya dan wanita semua, tapi kotornya ndak ketulungan. Apa ndak
risi ya… tapi aku bersyukur sudah mendapat keluarga baru. Meski kadang mereka
juga membenciku. Tapi ndak apa-apa, asal aku bisa memulai hidup dengan keluarga
baru. Bagaimana juga mereka tetap orangtua dan saudara-saudaraku.
TIBA-TIBA
TERDENGAR MUSIK KERAS, PARA KLENTING MASUK PANGGUNG SAMBIL LEMPAR-LEMPARAN
KERTAS
K.
MERAH
Hei, lihat
pembantu kita rajin benar. Kerja yang bagus klenting kumal.
K.
KUNING
Iya..iya..
terima kasih. Tapi maaf ini baru saja aku bersihkan, jangan dikotori lagi
dong… (ungkap klenting kuning dengan jengkel)
K.
MERAH
Apa.. ndak
terima ya. Ini kan rumah kita. Terserah lah kita mau buang-buang kertas. Itu
kan tugasmu sebagai..PEM..BAN...TU..
K.
KUNING
Iya..tapi
kan…(dipotong bicaranya oleh Kleting Abang)
K.
HIJAU
Haaaahhh..
sudah ndak usah mengeluh. Pokoknya kamu yang harus membersihkan (sambil
memberantakkan sampah-sampah lagi)
PARA
KLENTING KELUAR PANGGUNG DIIRINGI MUSIK. KLENTING KUNING MENERUSKAN MENYAPUNYA. KEMUDIAN MBOK
MENAH DATANG SAMBIL MEMBAWA SEBUAH KERTAS.
SI
MBOK
Wuah! Ini
baru kabar gembira!
anak-anakku!
Klenting Abang…Klenting Ijo…Klenting Ungu…Klenting Biru…! Ayo semuanya kesini!
PARA KLENTING MASUK PANGGUNG.
K. MERAH, HIJAU, , BIRU
Ada apa Mbok? (berebut masuk untuk mendekat di
pangkuan si mbok sehingga mereka saling dorong untuk berada di depannya Mbok)
SI
MBOK
Dengar
Nduk…anak-anakku semua! Baru saja si Mbok menemukan selebaran dari di jalan
bahwa ada pemuda bernama Si Ande-ande Lumuten, eh salah….Ande-Ande Mulut… Eh
salah lagi maksudnya Ande-Ande Lumut yang gagah prakosa dari Desa Dadapan yang
di seberang sungai sedang mencari istri. Syaratnya harus cantik, baik, sopan, dan harus
membawa.... (tiba-tiba dipotong oleh klenting abang)
K. MERAH
(memotng
pembicaraan) sudahlah mbok kita sudah tahu.
Pastilah dengan kecantikan kita bisa dipilih.
SEMUA
KLENTING NAMPAK SANGAT GEMBIRA, KELUAR PANGGUNG DIIRINGI SI MBOK SAMBIL
NGERUMPI UNTUK MEMBICARAKAN PERSIAPAN MEREKA
K.
KUNING
(Sambil
menyapu dan raut muka sedih menatap saudara-saudarnya)
SI MBOK
BERSAMA KLENTING-KLENTING MASUK PANGGUNG DENGAN RIASAN DAN BAJU YANG BAGUS-BAGUS
SAMBIL SALING MENGOMENTARI PENAPILAN MEREKA
K.
MERAH
(sambil
memamerkan dan memutar-mutar bajunya)
Lihat penampilanku ini, pasti Ande-Ande Lumut akan klepek-klepek melihatku
K.
HIJAU
O ya ndak
bisa,,, jelas aku yang paling menjadi pilihan utama kamu itu terlalu tua ndak
mungkin dipilih sama jejaka muda.
SI
MBOK
Halah..
sudah-sudah.. kalian semua cantik-cantik. Siapa pun yang nantinya terpilih
kalian harus menerimanya karena dia nanti juga akan menjadi menantu Mbok juga.
Ayo cepet brangkat.
SEMUA
KLETING
Mbok kami
berangkat dulu ya (sambil mencium tangan Si Mbok)
SI
MBOK
Ingat
kalian ini sudah cantik-cantik harus bisa jaga diri di jalan. Ini bekal kalian
jangan sampai ketinggalan (si Mbok memberikan bekal kepada anak-anaknya)
dan nanti tolong diserahkan ke…. (kembali perkataan si mbok dipotong oleh
Klenting Ijo)
K.
HIJAU
Iya..iya
mbok tenang saja lah… ayo kita berangkat (langsung mengajak
saudara-saudaranya pergi)
Si
MBOK
(melambaikan
tangan hendak memanggil anak-anaknya, tetapi sudah keburu jauh) Lho Nduk tunggu…tunggu… padahal aku belum selesai bicara.
Oalah…alah… kok ya keburu pergi.
PARA KLETING KELUAR PANGGUNG DIIKUTI SI MBOK DAN DIIRINGI
MUSIK. KLETING KUNING TETAP MELANJUTKAN MENYAPU DAN SESEKALI MEMANDANG SI MBOK
DAN SAUDARA-SAUDARANYA PERGI. SEBENARNYA ADA KEINGINANNYA JUGA UNTUK IKUT
SAYEMBARA ITU. NAMUN, TIBA-TIBA MUNCULLAH PERI
PERI
(memandang K. Kuning dari kejauhan dan belum menampakkan
diri) hemmmm....
kasihan Kleting Kuning dia anak yang rajin dan penurut. Tetapi selalu dimusuhi
oleh saudara-saudaranya. Baiklah aku akan membantumu Kleting Kuning
TIBA-TIBA PERI MENAMPAKKAN DIRI DIHADAPAN KLETING KUNING
K. KUNING
(Tampak terkejut hingga melepaskan sapunya)
si..si..siapa kamu? Kenapa tiba-tiba muncul? (K. Kuning bergerak
mundur-mundur ketakutan)
PERI
(mencoba mendekati K. Kuning) jangan takut K. Kuning, aku adalah
peri.
K. KUNING
(masih tampak bingung) Pe..peri.. peri siapa? Dari mana
asalmu?
PERI
Ah..sudahlah jangan terlalu banyak tanya. Tenang saja K.
Kuning aku akan membantumu. Aku akan mengubahmu menjadi cuaaaantik biar kamu
bisa ikut sayembara dan menemui Ande-Ande Lumut.
K. KUNING
Cantik? A..aku tidak ingin ikut sayembara itu. Biarlah saudara-saudaraku
saja. Mana mungkin aku pergi ke sana.
PERI
Lho kenapa? Apa kamu tidak ingin mendapatkan Ande-Ande
Lemot..eh Lumut.. heh? Apa kamu tidak ingin menikah dengan pria tampan itu?
K. KUNING
Tidak aku akan tetap di rumah saja. Lagi pula tugasku
belum selesai membersihkan rumah ini. Aku tidak ingin menikah dengan Ande-Ande
Lumut. Aku masih mengharapkan Kakang Panji Asmarabangun. Dari mana kamu tahu
dia tampan?
PERI
Ya siapa tahu juga dia itu jelmaan Panji Asmarabangun
(berusaha meyakinkan K. Kuning)
K. KUNING
Dari mana kamu tahu dia itu tampan dan jelmaan Kakang
Panji?
PERI
Dari..em.. dari... (berpikir) sudahlah ayo coba
ikut saja. Aku akan mengubahmu menjadi lebih menarik dan cantik..
(saat peri ingin mengubah K. Kuning, tiba-tiba K. Kuning menghentikannya)
K. KUNING
Tunggu peri.. tunggu peri... jangan..jangan kau lakukan
itu. Biarlah aku tampil apa adanya. Baiklah aku akan menemui Ande-Ande Lumut
setelah aku selesaikan pekerjaan ini.
PERI
Ups..hampir saja. Lho kenapa? Bukanlah cantik itu dambaan
semua wanita?
K. KUNING
Tidak.. kecantikan tidak selamanya dinilai dari tampilan.
Cantik itu luas. Orang bisa menggambarkan kecantikan seseorang dari beragam
sudut pandang. Biarlah... biarlah aku seperti ini
PERI
Baiklah..baiklah K. Kuning tapi jangan lupa kamu bawa
bekal berupa selembar kain dan biji cabai ini. Bawalah ini akan menjadi
penanda. Dalam sayembara itu tertulis bahwa Ande-Ande Lumut sangat membutuhan
kain sutera ini. Hati-hatilah di perjalanan gunakan bekal ilmumu.
K. KUNING
Te..terima kasih Peri... aku akan membawa ini.
TIBA-TIBA PERI MENGHILANG LAGI. K. KUNING MASIH TERTEGUN
DENGAN APA YANG BARU SAJA DIALAMINYA. SAMBIL MENGGENGGAM KAIN, DIA MENUJU KE
DESA DADAPAN
(SUASANA PANGGUNG GELAP UNTUK BERGANTI SETTING TEMPAT)
Adegan III
YUYU KANGKANG MASUK DIIRINGI MUSIK DAN SUARA GEMERICIK
AIR
YUYU
K
Aduh..aduh.. sejak dibangun Jembatan Suramadu
penghasilanku menjadi berkurang. Jarang sekali ada orang yang menyeberang.
Makan apa kalau penghasilan terus menurun. Lama lama bisa bangkrut aku.
KEMUDIAN YUYU KANGKANG TERKEJUT KARENA DARI KEJAUHAN
TERLIHAT BEBERAPA ORANG DENGAN PAKAIAN WARNA-WARNI
YUYU K.
Wah..wah.. siapa ya mereka kok seperti pelangi saja.
Sepertinya mau menyeberang. Wah lumayan akhirnya dapat rejeki juga. Memang hari
ini aku sangat beruntung. Baiklah kutunggu saja. Tapi dari jalannya sepertinya
wanita-wanita.
BEBERAPA SAAT KEMUDIAN PARA KLETING TIBA DI PINGGIR
SUNGAI. DAN TERKEJUT KETIKA MELIHAT YUYU KANGKANG.
YUYU K.
Eherm... embak-embak, nona-nona, cewek-cewek, mau kemana
nih kok cantik-cantik. Mo nyebrang ya?
K. MERAH
Ih.. genit sekali sih. Siapa kamu? Kalau jalan
miring-miring, tangan capit semua. Awas ya kalau dekat-dekat. Iya kami mau
nyeberang ke Desa Dadapan. Memangnya ada apa? Apa ada tukang prahu di sini?
YUYU K.
Wah.wah.. kebetulan sekali cah ayu. Akulah tukang prahu
itu aku yang akan menyeberangkan kalian.
K. HIJAU
O.. kamu. Baiklah sekarang kami akan naik perahumu.. mana
perahumu?
YUYU K.
Hahaha.... mau nyebrang begitu saja?? O.. tidak bisa.
Harus ada bayarannya.
K. BIRU
Berapa bayarannya? Katakan! 500? 1000?
YUYU K.
Apa 500? Kamu pikir mau beli cilok apa...
menyebrang sungai dengan harga segitu. Ndak tahu apa, harga sembako dan BBM
pasca lebaran belum turun. Pokoknya aku minta satu orang sekitar 100.000.
gimana?
SEMUA
KLETING
Apa......??? seratus ribu?? Mahal benar??
YUYU K.
Kalau ndak mau ya sudah.. silakan saja nyemlung dan
berenang sendiri biar jadi santapan keong racun, tokek belang, dan buaya
darat...eh buaya sungai..
K. ABANG
j..j..jangan dong. Kita kan sudah dandan cantik begini
masak harus nyemplung sungai. Sudah kotor, bau, banyak limbah. Ihhh ogah ah...
kami kan ndak bawa uang hanya bawa bekal dari Mbok kami. Ayolah... bisa ya..ya
kali ini gratis saja yuyu cakep... kamu kan ganteng, baik hati, dan penolong
betul kan K. Ungu?
YUYU K.
Ah.. aku ndak butuh gombalanmu. Aku hanya butuh uang.
Percuma saja, cantik-cantik tapi miskin juga. Kalau begitu serahkan saja
bekal-bekalmu itu sebagai gantinya uang.
K. BIRU
Tapi Yuyu,,, inikan bekal kami menuju Desa Dadapan ndak
mungkin kami serahkan
K. MERAH
Ah... sudahlah K. Biru, buat apa juga kita bawa bekal
ini. Kita kasihkan saja. Kita ndak perlu repot-repot bawa bekal. Dengan
kecantikan kita sudah cukup sebagai bekal untuk menaklukkan Ande-Ande Lumut.
YUYU K.
Ah sudahlah ndak usah banyak bicara. Cepat serahkan
bekal-bekalmu ayo sini.
KEEMPAT KLETING-KLETING ITU AKHIRNYA SEPAKAT MENYERAHKAN
BEKAL YANG DIBAWANYA KEPADA YUYU KANGKANG
AKHIRNYA MEREKA BISA DIBAWA OLEH YUYU KANGKANG
MENYEBERANG DENGAN MENGAITKAN SELENDANG KE KLETING-KLETING
TAK BERSELANG LAMA SAMPAILAH KLETING KUNING DI TEPI
SUNGAI DAN BERTEMU YUYU KANGKANG
YUYU K.
Aduh siapa lagi ini. Sepertinya kamu mau menyeberang.
Kamu tidak begitu cantik. Wajahmu lusuh, pakaianmu kumal. Apa kamu punya uang
nduk?
K. KUNING
Uang? Untuk apa?
YUYU K.
Untuk apa? Halah ndak usah berlagak bodoh. Aku ini
menjual jasa. Sepertinya kamu seperti wanita-wanita warna-warni tadi. Sama-sama
mau ke Desa Dadapan dan sama-sama ndak punya uang. Iya kan? Sekarang serahkan
saja bekal yang kamu bawa!
K. KUNING
I..iya. saya mau ke Desa Dadapan. S..s..saya juga ndak
punya uang.
Tapi saya punya
YUYU K.
(melirik bekal yang dibawa K. KUNING) hmm.. kalau
memang ndak punya uang, serahkan saja bekal yang kamu bawa, baru kamu
kuseberangkan.
K. KUNING
Ini bekal bukan milikku dan ingin aku berikan ke orang
lain. Atau begini saja. Saya punya beberapa biji cabai. Ini bisa kamu tanam di
pinggir sungai. Hasilnya bisa dijual ke pasar dan menjadi penghasilan tambahan
jika tidak ada penumpang. Bagaimana? (sambil menyerahkan biji cabai)
YUYU K.
Hmmm... boleh juga. Baiklah aku terima biiji cabaimu.
Tetapi jika tidak tumbuh maka aku kan menagih ongkos penyeberangan.
K. Kuning
Iya. Iya Ndap apa-apa. Sekali lagi terima kasih Yuyu.
AKHIRNYA YUYU KANGKANG MENYEBERANGKAN K. KUNING
Adegan
IV
PARA
KLETING TELAH SAMPAI DI DESA DADAPAN DAN TELAH BERADA DI DEPAN RUMAH ANDE-ANDE
LUMUT
K.
MERAH
Benarkah
ini rumahnya? Kok jelek sekali. Jangan-jangan pemilik rumahnya….
K.
HIJAU
(langsung
menyahut pembicaraan k. Abang) Juga tidak setampan yang kita bayangkan. Wah
gimana ini….
K.
BIRU
Sudah…sudah
belum tentu juga. Dia pasti anak anak mahkota yang sedang mengembara untuk
mencari istri.
K.
MERAH
Alah
jangan sok tahu kamu Biru. Ayo kita buktikan
KEEMPAT
KLENTING BERADA DI DEPAN RUMAH ANDE-ANDE MULUT. CLINGAK CLINGUK KARENA KEADAAN
RUMAH SEPI. KEMUDIAN MUNCUL ANDE-ANDE LUMUT DARI DALAM
ANDE LUMUT
Eherm….
(tiba-tiba muncul dari dalam rumah dan mengagetkan para Kleting)
SEMUA KLETING
Waaaaaa…….
(terkejut tiba-tiba muncul Ande Lumut yang tampangnya pas-pasan)
K. MERAH
Si..siapa
kamu? Apa kamu Ande-Ande Lumut?
ANDE LUMUT
Iya
akulah Ande-Ande Lumut. Akulah yang menyebarkan sayembara itu. Pasti kalian
yang ikut audisi ya?
SEMUA KLETING
Apa?
Ande-Ande Lumut? Ndaak mungkiii…n
K. HIJAU
Di
sayembara jelas-jelas tertulis kalau Ande Lumut itu tampan.
K. MERAH
Wah
rugi kita sudah jauh-jauh datang ke sini, menyeberang, capek, panas, ih…
menyesal kita datang ke sini. Ayo saudara-saudaraku kita pulang saja. Sia-sia
saja kita ke sini. (mengajak saudara-saudaranya hendak pergi)
K. BIRU
(sambil berbisik ke saudara-saudaranya) Sebentar-sebentar. Jangan tergesa-gesa. Siapa tahu di
memang benar-benar putra mahkota. Karena meski tidak tampan, baju yang
dikenakannya juga cukup bagus kok.
K. HIJAU
Iya…ya
sepertinya begitu. Ndak masalah jika ndak tampan, asal kaya. Hahaha…
AKHIRNYA
PARA KLETING SEPAKAT TIDAK JADI PERGI. MEREKA MEMUTUSKAN KEMBALI UNTUK BERTEMU
ANDE-ANDE LUMUT. MEREKA MENCOBA MERAYU.
MEREKA
SENYAM-SENYUM KETIKA BERHADAPAN DENGAN ANDE-ANDE LUMUT
ANDE LUMUT
(terheran)
lho kok kembali lagi. Ada apa? Apa ada yang tertinggal?
K. MERAH
(tersenyum
malu-malu) heheh… iya ada yang tertinggal. Hati kami yang tertinggal di sini
dan sepertinya enggan pulang karena terjerat oleh kekayaanmu…ups.. maksudnya
perasaanmu.
K. HIJAU
Iya..iya
… benar. Tadi pandangan kami sedang kabur dan silau jadi kami ndak tahu bahwa
kamu seorang pria kaya eh… maksudnya tampan. Hehe (malu-malu mencoba merayu)
K. BIRU
Dari
awal memang kami tertarik dengan denganmu, kau begitu perkasa dan rupawan.
Mungkin dari kami BERTIGA ada yang membuat dirimu tertarik.
K. BIRU
Hmmm…
doyan juga kamu. Nah gitu dong dari tadi Cuma betal-betul..betal-betul.
ANDE LUMUT
(agak risi dan jengkel)
Ah.. sudahlah.. siapapun bisa aku jadikan istri asal ada syaratnya yang sesuai
dengan sayembara yang kusebar.
K. MERAH
(memotong
pembicaraan) ah. Sudah tahu aku. Pasti cantik
kan. Kalu soal cantik, jelas aku yang paling tua yang akan menarik perhatianmu
ya kan? Ya kan? (perkataan K. abang diiri anggukan saudara-saudaranya)
ANDE LUMUT
Tidak
hanya cantik secara fisik tapi juga hati. Wanita itu harus jujur, rajin, dan
cerdas. Dan satu lagi ia harus membawa bekal kain sutera. (perkataan Ande
Lumut membuat para kleting kebingungan dan berpikir mencari alasan).
Baiklah.
Kau K. Abang. Kau memang cantik, tapi di mana bekal kain yang kau bawa?
K. ABANG
(bingung
dan panik) emmm.. kain..bekal… eemm.. di mana ya… oiya aku baru ingat tadi
waktu ke sini, kain itu tertiup angin saat menyeberang sungai jadinya hanyut
terbawa air (pura-pura sedih)
ANDE LUMUT
Kau
K. Ijo. Dimana bekal kain sutramu?
K. IJO
(bingung dan panik)
emmm… dimana ya? Tadi sih aku bawa, tapi tersangut ranting akhirnya sobek ya
sudah aku buang saja.
ANDE LUMUT
Kau
K. Biru?
K.BIRU
(bingung tapi berusaha tenang) aku?…. em…tadi sudah kuberikan pengemis. Kasihan
pengemisnya bajunya kan sudah compang camping.. ya terpaksa deh….(pura-pura
sedih)
ANDE LUMUT
Sudah.. sudah... Baiklah sekarang aku
pertimbangkan. K.merah, hijau, dan Biru kau telah berbohong dan tidak layak
kujadikan istri. Untuk sementara ini aku putuskan bahwa aku akan
memilih…Kleting… (tiba-tiba terhenti karena terdengar suara orang yang akan
bertamu)
K. KUNING
Kulonuwuuuun,,,,
assalamu’alaikuuuuuum……. (Kleting Kuning berada di depan rumah)
SEMUA
KLETING DAN ANDE LUMUT PANDANGANNY TERTUJU PADA PINTU
ANDE LUMUT
Iya
sebentar (sambil menuju ke pintu)
K. KUNING
Be..
Benarkah ini rumahnya Ande-Ande Lumut?
ANDE LUMUT
Iya
benar sekali. Siapa kamu ? kenapa kau tampak lusuh seperti itu. Mari masuklah. (Ande-Ande
Lumut merasa tidak asing dengan wajah K. Kuning)
K. KUNING
I..
Iya terima kasih. (sambil menunduk dan agak takut, masuk ke rumah)
SAAT
BERADA DI DALAM KLETING-LETING TAMPAK KAGET DENGAN KEDATANGAN K. KUNING
KLETING MERAH, HIJAU, BIRU, (SERENTAK)
(terkejut)
Haaaaa…. Kleting Kuning. Mau apa kamu ke sini?
K. MERAH
Semakin
merusak suasana saja. Jangan kepedean kamu mau menjadi istrinya Ande-Ande
Lumut. Ngaca dong ngaca…
K. KUNING
E..
sebenarnya saya hanya ingin mengantarkan kain sutra ini mungkin kakang Ande
membutuhkannya. (sambil menyerahan kain sutra kepadan Ande L.)
ANDE LUMUT
(tampak heran)
jadi kalian sudah saling kenal ya.
Baiklah
K. Kuning terima kasih aku terima sutramu.
K. KUNING
Iya
terima kasih juga . kalau begitu aku mau pamit dulu. Permisi kakang Ande (sambil
membalikkan badan dan menuju pintu)
TIBA
–TIBA ANDE L. MERASA TERCIUM BAU YANG DIKENALNYA DARI KAIN ITU.
ANDE LUMUT
Tunggu
K. Kuning. Tunggu. Jangan pulang dulu. Aku ingin menanyakan sesuatu.
K.
KUNING BERHENTI DAN MENOLEH KE ANDE LUMUT
ANDE LUMUT
Sebentar.
Aku ingin tanya sesuatu. Dari mana asal kain ini. dan dari mana asalmu. Siapa
kamu sebenarnya?
K. KUNING
Maaf
kakang. Saya adalah pengembara dan sudah lama pergi dari rumah. Akhirnya Saya
tinggal di rumah saudara-saudara saya. Saya dapatkan kain itu dari seorang
peri. Saya tidak ingin berharap jadi istri anda. Saya hanya sekadar membantumu
saja.
ANDE LUMUT
Sepertinya
aku kenal betul dengan wangi kain ini. dan wajahmu tidak begitu asing bagiku.
Tolong katakan dengan jujur, dari mana asalmu?
K. KUNING
E..
maaf kakang saya. Saya sebenarnya dari Kediri.
ANDE LUMUT
Kediri?
Kerajaan Kediri? Mengapa kamu memutuskan pergi dari rumah?
K. KUNING
S.s..saya..
sebenarnya saya diusir oleh selir Raja karena saya akan dijodohkan dengan
pangeran Jenggala?
ANDE L.
(semakin penasaran)
Jenggala? Jangan-jangan engkau…
K. MERAH
(marah) Hei K. Kuning jangan mengada-ada cerita ya… apa kamu pikir
semudah itu bisa mendapatkan Ande-Ande Lumut?
K. KUNING
S..Saya
tidak bermaksud begitu. Saya hanya…. (tiba-tiba K. Ijo memotong pembicaraan)
K. HIJAU
(menyahut pembicaraan)
Ah sudahlah… yang jelas Ande-ande Lumut akan memilih dari kita bukan kamu.
ANDE LUMUT
Baiklah..baiklah…
akan aku jelaskan semua. Tujuanku mengadakan sayembara ini hanya ingin
menemukan seseorang yang aku cari. Oleh karena itu aku mengembara hingga
Desa dadapan ini. Tapi kalian bertiga sudah tidak teguh pendirian dan tidak
memperhatikan amanahku. Kalian pasti akan melakukan segala cara agar bisa
menyeberang termasuk menyerahkan bekal yang kalian bawa. Sedangkan K. Kuning,
dia bisa sampai ke sini dengan mempertahankan amanahku.
K. MERAH
Tapi
Ande-ande lumut, mengapa harus K. kuning yang dipilih. Dia kan tidak ingin
menjadi istrimu ?
ANDE LUMUT
(memandang
penuh keyakinan kepada K. Kuning) Kleting Kuning,, aku mohon jawablah lagi
dengan jujur. Apakah kamu putri dari Prabu Lembu Amiluhur, dari Kediri?
K. KUNING
k..k..kakang.
Mengapa Kakang bisa tahu? Iya saya adalah…..
ANDE LUMUT
(memotong pembicaraan)
De..Dewi? Kau kah Dewi Sekartaji?
K. KUNING
Ka..
Kakang? Jadi Kau Kakang Panji Asmarabangun, putra Raja Jenggala? Kau kah itu?
AKHIRNYA
ANDE-ANDE LUMUT DAN K. KUNING SALING BERDEKATAN DAN SALING PANDANG DENGAN WAJAH
BAHAGIA. WAJAH PARA KLETING TAMPAK KAGET MELIHAT MEREKA BERDUA
K. MERAH
Ti..tidak
mungkin mereka adalah seorang bangsawan. Jadi selama ini K. Kuning yang jelek
itu adalah seorang putri Kediri? (akhirnya K. Abang pingsan dan ditolong
oleh saudara-saudaranya untuk dibawa keluar panggung).
DEWI SEKARTAJI
Kakang,
telah lama aku menunggu Kakang Panji hingga aku sampai ke tempat ini.
PANJI ASMARABANGUN
Iya
Dewi. Aku telah lama juga mencarimu. Perasaan inilah yang membawaku sampai ke
Desa Dadapan ini. Wangi bunga di kain sutera itulah yang menjadi pertanda bahwa
kaulah Dewi Sekartaji. Bagaimana jika kita kembali ke kerajaan dan
mempersatukan Kerajaan Jenggala dengan Kediri? Biarlah masa lalu menjadi cerita
dan pelajaran bagi kita. Aku berharap janganlah engkau menyimpan dendam.
DEWI SEKARTAJI
Iya
kakang Panji. Aku bersedia. Sama sekali aku tak memiliki dendam dengan siapa
pun. Aku akan ikut kemana pun kau pergi kakang.
DEWI
SEKARTAJI DAN PANJI ASMARABANGUN KELUAR PANGGUNG BERSAMA DAN DIIKUTI PADAMNYA
LAMPU DAN TEMBANG JAWA
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar